Monday, August 28, 2006

Transaksi E-Banking, Nyaman Namun Tak Selalu Aman

Teknologi informasi, telekomunikasi, dan Internet memiliki andil yang besar dalam kemajuan dunia bisnis, termasuk bisnis perbankan. Contohnya bisa dilihat pada layanan Internet Banking alias e-banking.

Layanan e-banking menawarkan kemudahan, kenyamanan, dan kecepatan waktu dalam bertransaksi. Anda tak perlu datang ke bank dan masuk dalam baris antrean transaksi. Untuk keperluan mendadak, kapan dan di mana saja, Anda bisa mengunjungi situs e-banking untuk bertransaksi.

Meski Internet menawarkan berbagai kemudahan, masalah keamanan menjadi isu terbesar dalam layanan e-banking yang berbasis Web. Di Internet, penyadapan user ID dan password pengguna bisa terjadi. Yang berperan di sini utamanya adalah program-program keylogger yang digunakan oleh para penjahat cyber.

Keylogger bersembuyi di dalam sistem dan akan merekam apa saja yang diketik dalam komputer, termasuk user ID dan password e-banking Anda. Saat ini, sudah ada banyak program keylogger yang canggih dan pintar, yang sulit untuk dideteksi.

Untuk menghindari keylogger, Anda dianjurkan untuk tidak menggunakan sembarang mesin komputer untuk melakukan transaksi perbankan. Ingat, komputer-komputer di tempat umum, seperti warnet misalnya, sudah banyak digunakan orang untuk mengunjungi berbagai situs dan mengunduh beragam program.

Untuk mengatasi masalah keylogger, bank menggunakan sebuah alat yang lebih aman, token generator namanya, untuk menghasilkan password yang berubah-ubah setiap kali nasabahnya melakukan transaksi melalui Internet.

Para penjahat cyber juga bisa menipu para pengakses situs e-banking dengan membuat tiruan situs yang sekilas tampak serupa dengan situs aslinya. Situs palsu semacam ini disebut sebagai typo site.

Typo site digunakan untuk mengecoh para pengakses situs e-banking dengan memanfaatkan ketidaktelitian mereka. Alamat typo site sekilas mirip dalam alamat situs aslinya. Contohnya seperti www.kilkbca.com dengan www.klikbca.com. Tampilannya situsnya pun sekilas mirip dengan yang asli.

Untuk menghindari masalah typo site, ada baiknya jika akan bertransaksi Anda memastikan alamat yang Anda ketik pada baris alamat browser Anda sudah benar. Pastikan pula Anda diantar ke alamat yang sesuai, bukannya dialihkan ke alamat lain yang mirip dengan alamat yang telah Anda ketik sebelumnya. Ingatlah bahwa cara kerja para penjahat Internet masa kini sudah canggih.

Melakukan transaksi e-banking memang nyaman, namun tak selalu aman. Selain keylogger dan typo site, sangat mungkin terbuka celah lain dalam jaringan e-banking, terutama yang memanfaatkan ketidaktelitian para pengguna layanannya. Meski begitu, tak perlu takut untuk menggunakan layanan e-banking. Yang penting jangan ceroboh dan selalu berhati-hati.

Jika Anda menemukan hal yang ganjil saat sedang bertransaksi, hentikan kegiatan Anda, dan jangan sungkan untuk menghubungi bagian customer support bank Anda.

Tips Aman Ber-Internet Banking

1. Jangan memberitahukan detail informasi perbankan dan password e-banking Anda pada orang lain. Jangan pula menyimpannya dalam komputer atau mengirimnya melalui e-mail.

2. Ubahlah password e-banking Anda secara berkala.

3. Jangan percaya dengan e-mail yang disertai dengan link ke sebuah situs Web yang meminta Anda untuk melakukan verifikasi detail informasi pribadi, termasuk informasi perbankan Anda.

4. Pastikan saat akan bertransaksi, Anda mengunjungi situs yang benar. Mulailah dengan membuka sesi browser yang baru, dan ketikkan alamat situs secara lengkap dan benar pada baris alamat di browser. Hal ini dilakukan untuk mencegah Anda diarahkan ke alamat situs palsu yang mirip dengan situs e-banking Anda.

5. Jangan tinggalkan komputer saat sedang bertransaksi.

6. Setelah transaksi selesai, pastikan Anda benar-benar keluar dari akun online Anda.

7. Pastikan komputer yang Anda gunakan sudah terinstal antivirus dan aplikasi keamanan lainnya. Rajinlah meng-update program antivirus Anda.

8. Saat bertransaksi, hindari menggunakan komputer umum yang tak bisa dipercaya, contohnya komputer warnet.

(Koran Tempo, Agustus 2006)

Hati-hati Baterai Laptop Cepat Panas!

Masalah baterai yang cepat panas mungkin dianggap biasa oleh banyak pengguna laptop. Tapi apakah baterai yang cepat panas benar-benar aman? Nyatanya tidak begitu. Kasus ledakan laptop merek Dell yang menjadi isu hangat belakangan ini bisa dijadikan sebagai bukti.

Pertengahan Juli kemarin, terjadi satu insiden ledakan laptop. Korbannya, Thomas Forqueran, laki-laki berusia 62 tahun asal Arizona, sedang memarkir truknya saat ia mencium bau asap. Tiba-tiba letupan api keluar dari laptop Dell Inspiron miliknya yang diletakkan di tempat duduk penumpang. Truk warisan dari ayahnya pun akhirnya rusak.

Masalah kelebihan panas (overheat) bisa dikatakan sebagai masalah yang serius. Dan masalah inilah yang memaksa perusahaan komputer besar asal Amerika, Dell, untuk menarik 4,1 juta baterai laptop-nya.

Dell terpaksa menarik kembali 4,1 juta baterai lithium-ion yang melengkapi produk laptop-nya menyusul terjadinya beberapa insiden ledakan. Baterai-baterai yang akan ditarik—merupakan hasil produksi Sony Corp. Jepang—digunakan dalam beberapa tipe laptop Dell, yaitu seri Latitude, Inspiron, dan XPS. Laptop-laptop tersebut dijual selama periode April 2004 hingga Juli 2006.

Para pengguna yang kira-kira memiliki laptop Dell dengan baterai berisiko bisa menghubungi pihak Dell untuk meminta penggantian baterai. Pengumuman mengenai masalah ini bisa dilihat di alamat http://www.dellbatteryprogram.com.

Pihak Sony sendiri, seperti yang dilansir oleh Washington Post, mengakui bahwa penukaran baterai ini cukup memberi imbas bagi perusahaannya, tapi mereka menolak untuk mendiskusikan masalah ini secara mendetail.

Menurut juru bicara Sony, Rick Clancy, biar bagaimanapun juga, Sony mendukung tindakan preventif yang dilakukan oleh Dell untuk menarik kembali baterai-baterai yang berpotensi untuk meledak.

Ledakan Laptop, Bukan Masalah Baru

Masalah overheat pada baterai lithium-ion bukanlah hal yang baru. Masalah ini sudah mejadi perhatian banyak orang dan kelompok konsumen.

Paket baterai lithium mengandung bagian-bagian yang terdiri dari potongan-potongan metal yang sangat kecil. Potongan-potongan metal ini bisa menjadi terlalu panas jika bersentuhan dengan komponen-komponen lain dalam baterai.

Biasanya, saat baterai menjadi terlalu panas, komputer akan mati dengan sendirinya. Dalam beberapa kasus, baterai bisa terbakar. Memang belum ada korban jiwa dalam kasus-kasus ledakan yang terjadi, tapi hal tersebut toh tetap berbahaya.

Menurut Scott Wofson, juru bicara dari Consumer Product Safety Commision, “Sekali baterai mencapai temperatur yang sangat tinggi, artinya ia tidak memiliki sebuah mekanisme untuk mengeluarkan panas.” Dengan kata lain, baterai tersebut tidak memiliki sistem ventilasi yang baik.

Kasus yang menimpa Thomas bukan yang pertama terjadi.Pertengahan Desember 2005, isu mengenai baterai Dell yang overheat dan berisiko untuk meledak juga pernah muncul ke permukaan. Baterai-baterai yang ditarik dari peredaran waktu itu adalah baterai dari tipe produk Latitude, Inspiron, XPS, dan Dell Precision. Baterai-baterai tersebut dilabeli merek Dell dan label ”Made in Japan” atau ”Made in China”.

Baterai Laptop Memang Berisiko untuk Meledak

Masalah ledakan laptop bukan hal yang baru di industri komputer. Dilansir di www.lawyersandsettlements.com bahwa di Amerika Serikat, sejak tahun 2001, telah terjadi lebih dari 43 insiden letupan api pada laptop. Dari beberapa insiden tersebut dilaporkan bahwa panas dari laptop bisa melelehkan dan membakar karpet yang menjadi alasnya.

Dell bukan satu-satunya produsen laptop yang pernah menarik membali baterai-baterainya. Sebagai informasi, pada bulan Desember 2005, Dell pernah menarik 22.000 baterainya dari pasaran. Dan sebagai respon atas masalah yang sama, Hewlett Packard, di tahun 2005, juga pernah menarik 15.700 baterai laptop-nya.Pun Apple pernah menarik kembali 120.000 baterainya pada tahun yang sama.

Umumnya, baterai laptop terbuat dari bahan lithum-ion. Bahan lithium memang banyak digunakan pada laptop karena dianggap sebagai bahan yang memakan sedikit konsumsi daya, tidak mempengaruhi memori (seperti bahan baterai lainnya), dan yang terpenting tidak banyak menyedot energi saat laptop sedang tidak digunakan. Tapi, baterai dari bahan lithium juga bisa berbahaya.

Melalui proses kimia dalam pelepasan oksigen, baterai lithium-ion menghasilkan daya listrik. Oksigen bisa bereaksi dengan komponen-komponen lain yang menghasilkan panas dalam baterai. Dan hal ini berpotensi untuk menyebabkan membran baterai meleleh. Jadi, hati-hati jika baterai laptop Anda cepat panas, dan panasnya melebihi panas yang sewajarnya.

(PCplus, Agustus 2006)

Internet Broadband di Indonesia

Internet untuk seluruh Indonesia—indahnya jika itu terwujud. Meski sebagian besar daerah, khususnya daerah perkotaan, sudah dilengkapi dengan arsitektur yang mendukung akses Internet, tapi koneksi Internet di Tanah Air masih sering membuat penggunanya putus asa—lelet banget!

“Koneksi Internet lelet. Lagi asyik-asyik ndownload program, eh tiba-tiba Internetnya mati. Payah deh!” Begitulah keluhan standar tentang akses Internet di negeri kita.
Ragam layanan akses Internet ditawarkan—mulai dari akses via dial-up sampai yang berbasis broadband. Kebutuhan akses Internet broadband juga semakin tinggi mengikuti peningkatan kebutuhan masyarakat akan akses informasi.

Asymmetric Digital Subscriber Line

Di Indonesia, contoh layanan Internet broadband berbasis teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah Speedy milik Telkom. Juga memanfaat line telepon, layanan ini punya karakteristik yang berbeda dengan layanan dial-up.
ADSL merupakan layanan broadband yang sifatnya fixed, masih mengandalkan kabel. Apa bedanya dengan koneksi dial-up biasa?

Niam Dzikri, Senior Manager Strategic Planning Telkom Multimedia, menjelaskan bahwa pada jenis koneksi yang menggunakan fasilitas dial-up, saluran telepon hanya bisa digunakan untuk melakukan salah satu fungsi—ber-Internet, atau menerima, atau melakukan panggilan telepon keluar saja. Saat ber-Internet, pengguna tidak bisa menggunakan telepon, dan begitu pula sebaliknya.

Dengan teknologi ADSL, akses Internet tidak akan terputus jika pengguna melakukan panggilan telepon keluar atau menerima panggilan telepon masuk. Hal tersebut bisa terjadi karena untuk menggunakan layanan berbasis ADSL, pengguna harus menambah sebuah terminal tambahan yang akan mengatur jalur transmisi data.

Mengilik urusan billing yang selalu dianggap menjadi masalah yang melekat pada layanan Speedy, Niam menjelaskan perbedaan mengenai perbedaan sistem perhitungan biaya pada akses dial-up dan ADSL Telkom. Dijelaskan olehnya, jika biaya koneksi dial-up dihitung berdasarkan lama waktu online, koneksi ADSL dihitung per kilobyte yang digunakan.

Melihat hal tersebut, yang harus diperhatikan oleh para pelanggan Speedy adalah besar file yang di-download-nya. Pelanggan sebaiknya tidak sembarangan men-download file atau konten berukuran raksasa supaya tidak kaget saat membaca tagihan.

Layanan Broadband di Indonesia

Di Indonesia, sudah ada beberapa nama yang menawarkan layanan broadband. Telkom sendiri, sebagai perusahaan penguasa jaringan telpon fixed-line atau PSTN (Public Switched Telephone Network), sudah memiliki layanan berbasis broadband dengan nama Telkom Speedy. Dan awal Juli lalu, Rabu (05/07), Telkom kembali meluncurkan Speedy di 22 kota di Indonesia.

Layanan ini memanfaatkan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), yaitu teknologi komunikasi data yang memungkinkan terjadinya proses transmisi data melalui line telepon. Meski sama dengan koneksi Internet melalui akses dial-up dengan modem—sama-sama memanfaatkan jaringan telepon—namun ADSL menawarkan akses transmisi data yang jauh lebih cepat.

Pengguna ADSL umumnya adalah kalangan konsumen rumahan dan warnet-warnet yang membutuhkan banyak bandwidth untuk mengunduh data seperti konten dan program, atau untuk mengakses layanan Internet gaming.

Selain Telkom, masih ada beberapa perusahaan telekomunikasi yang telah menyediakan akses broadband. IndosatM2 adalah salah satunya. Berbeda dengan Telkom Speedy yang bersifat fixed, layanan IM2 menggunakan teknologi VSAT Digital Video Broadcasting Return Channel System (VSAT DVB-RCS) melalui satelit.Teknologi tersebut sudah mendukung aplikasi tripple-play, yaitu aplikasi-aplikasi yang terdiri atas data, suara, dan video.

XL juga menawarkan layanan akses Internet broadband melalui jalur teresterialnya. Layanan yang ditawarkan oleh XL Business Solution ini juga menawarkan berbagai solusi jaringan mobile, data dan komunikasi, serta wireless e-mail.
Dibandingkan dengan layanan Internet standar, kecepatan akses yang ditawarkan oleh teknologi broadband memang jauh lebih cepat, sayang di Indonesia harganya termasuk mahal.

Sekelumit tentang Broadband

Teknologi broadband (pita lebar) digunakan sebagai salah satu teknologi media transmisi yang mendukung banyak frekuensi—mulai dari frekuensi suara hingga video. Teknologi ini bisa membawa banyak sinyal dengan membagi kapasitasnya (yang sangat besar) ke dalam beberapa kanal bandwidth yang beroperasi pada frekuensi yang spesifik.

Yang diunggulkan dari teknologi ini adalah koneksi data berkecepatan tinggi—500 Kbps atau lebih. Banyak layanan informasi yang meamnfaatkan akses ini, utamanya adalah akses data multimedia berkecepatan tinggi seperti layanan gambar, audio, dan video—termasuk video streaming, video downloading, video telephony, dan video messaging.

Untuk bisa mengakses layanan berbasis teknologi broadband pengguna harus memiliki perangkat yang mendukung teknologi tersebut. Dengan handset yang sesuai misalnya, pengguna bisa memanfaatkan akses broadband wireless untuk mengakses hiburan mobile TV dan mengunduh musik, serta melakukan komunikasi real-time dan memanfaatkan fitur webcam pada handset.

Yang Terbaru: Aplikasi Quadrupple Play

Perkembangan teknologi kian melaju. Aplikasi yang populer saat ini dikenal dengan istilah tripple play, yaitu aplikasi-aplikasi yang mendukung data, suara dan video. Sekarang muncul istilah baru, pengembangan dari tripple play. Istilahnya quadrupple play.

Quadrupple play menonjolkan layanan data, suara, dan video yang terintegrasi dengan akses Internet, jaringan mobile, dan televisi kabel. Jadi, bisa ditebak, isi dari layanan semacam ini akan terfokus pada konten—lahan bisnis industri telekomunikasi masa depan.

(PCplus, Juli 2006)

Internet:
Sejuta Kesempatan Ada di Sini


Siapa sangka Internet, selain menyimpan segudang informasi, juga menyimpan ribuan kesempatan? Di Internet, siapa saja bisa cari pasangan—entah sekadar untuk dijadikan gebetan atau bahkan partner sehidup semati. Di Internet, siapa saja bisa cari pekerjaan. Di Internet, siapa saja juga bisa mengais rejeki.

Kesempatan ada di mana saja, Anda hanya perlu memasang antena untuk menangkap sinyalnya. Internet bisa dijadikan alat ajaib untuk memancing kesempatan.

Barter di Internet Bisa Untung

Adalah Kyle MacDonald, seorang Blogger yang bisa ’menyulap’ penjepit kertas warna merah miliknya menjadi sebuah rumah. Semua berawal dari keisengannya di Blog miliknya, http://oneredpaperclip.blogspot.com. Tanggal 12 Juli 2005, Kyle menawarkan sebuah penjepit kertas warna merah yang biasa ditaruhnya di meja, di samping komputernya, untuk ditukar dengan barang apapun yang lebih besar—entah sebuah pena, sendok, atau mungkin sepatu boot. Siapapun yang tertarik untuk menukar penjepit kertas tersebut bisa menghubunginya lewat e-mail.

Dua hari berselang, seorang wanita menawarkan sebuha pena berbentuk ikan untuk ditukar dengan penjepit kertas milik Kyle. Setelah itu, ada orang yang mau menukar pena berbentuk ikan tersebut dengan sebuah kenop pintu bergambar wajah orang dari bahan keramik.

Akhir Juli 2005, kenop pintu tersebut ditukarkan oleh Kyle dengan sebuah kompor yang bisa dipakai untuk membuat barbeque. Dua bulan kemudian, Kyle menukarkan kompor minyak tanahnya dengan generator listrik milik sebuah kamp pasukan marinir Pendleton yang berbasis di perbatasan antara Los Angeles dan San Diego. Barter barang kali itu bisa dikatakan lumayan besar.

Bulan November 2005, datanglah permintaan seseorang untuk membarter generator tersebut dengan sebuah tong bir dan neon bertuliskan ”Budweiser” miliknya. Karena tong tersebut banyak gunanya, terutama jika ingin mengadakan sebuah pesta, Kyle menerima tawaran tersebut. Generator pun ditukar dengan tong bir dan neon Budweiser.

Awal Desember 2005, Kyle menukar tong bir dan neon Budweiser-nya dengan sebuah snowmobile. Beberapa hari kemudian, Kyle menukar snowmobile miliknya dengan satu tiket perjalanan menuju Yahk, satu kota di Bristish Columbia. Tapi, ada seseorang yang tertarik untuk menukarkan mobil boks merek Ford-nya dengan tiket perjalanan menuju Yahk.

Setelah itu, mobil boks Ford tersebut ditukar dengan sebuah kontrak rekaman dengan salah seorang aktris Club Treehouse. Orang lain yang tertarik dengan kontrak tersebut menawarkan Kyle untuk membarter kontrak tersebut dengan akses gratis untuk tinggal di Phoenix selama satu tahun—termasuk gratis biaya sewa apartemen dengan lokasi yang strategis, dua tiket pesawat dari bandara manapun di Amerika Utara.

Pertukaran selanjutnya bisa dibilang lebih gila lagi. Adalah Leslie, seorang karyawan di restoran milik penyanyi Alice Cooper, yang merasa keberatan dengan pembayaran sewa tempat tinggalnya di Phoenix. Leslie menawarkan akses gratis tempat tinggal milik Kyle untuk ditukarnya dengan si boss, Alice Cooper. Leslie menawarkan kesempatan bagi Kyle untuk mengahbiskan satu malam bersama dengan Alice Cooper—untuk bermain golf, menulis lagu, jalan-jalan, dan makan malam. Pertukaran pun dilakukan.

Berhubung Kyle bukan fans berat Cooper, rela lah ia melego satu malamnya bersama Cooper dengan sebuah snowglobe. Kelihatannya barter yang tidak imbang, ya? Tapi ternyata, snowglobe tersebut bukan snowglobe biasa—ada tulisan KISS berwarna-warni dan fitur speed dial di dalamnya.

Keajaiban terus datang. Seorang aktor yang juga kolektor snowglobe rela membarter satu perannya dalam sebuah film dengan snowglobe Kyle. Dan yang terakhir, yang mengejutkan, tepat setahun sejak Kyle memulai membarter penjepit kertasnya di Blog, ada sesorang yang rela menukar rumahnya di Kanada demi mendapat kesempatan main di film tersebut. Ya, cita-cita Kyle pun tercapailah.

Internet bisa mendatangkan keajaiban. Orang-orang yang rajin dan ikut ’nyemplung’ dalam komunitas yang sesuai dengannya bisa merasakan manfaat Internet.

Bisnis Musik LaLa.com

Situs www.lala.com adalah salah satu situs bisnis yang memanfaatkan Internet. Bisnisnya cukup unik—setiap orang bisa menukarkan CD audionya melalui situs ini dengan pengguna lain yang terdaftar dalam situs. Sebagai kompensasinya, LaLa mendapatkan 1 dolar AS untuk setiap barter yang berhasil dilakukan melalui LaLa.

Anggota LaLa.com yang banyak saat ini sudah bisa membuat LaLa.com meraup keuntungan besar. Situs ini bisa dibilang mirip dengan situs jualan eBay. Ia membuka satu pasar online yang efisien, di mana dengan 1 dolar (biaya yang sangat murah) orang bisa menawarkan dan mencari CD audio yang mereka, komunitas pecinta musik, inginkan.

Masalahnya, Penipuan di Internet

Menarik memang mengadu untung di Internet, tapi pastinya, Anda harus berhati-hati. Ya, apalagi kalau bukan karena banyaknya penipuan memanfaatkan Internet. Meniru cara Kyle menukarkan barang kecil menjadi satu rumah besar pun bukan tanpa risiko. Bisa saja Kyle sial saat ada orang usil yang menipunya dengan iming-iming barang barteran yang menarik.

Pun begitu dengan bisnis 1 dolar di LaLa.com, risikonya adalah pengguna usil yang berniat menipu anggota lainnya. Meskipun jumlahnya tidak seratus persen, orang yang berniat jahat selalu ada.

Sekarang, siapa saja bisa membajak CD audio. Dengan komputer dan peranti yang tepat, seseorang bisa membuat salinan CD audio. Selain itu, ada pula layanan peer-to-peer yang bisa membantu Anda dengan mudah mendapatkan program atau lagu dari teman-teman komunitas Anda di Internet.

Berani membuat gebrakan? Berani mencoba bisnis baru di Internet? Boleh, tapi harus berhati-hati dan tidak boleh tidak jujur!

(PCPlus, Agustus 2006)