Monday, August 28, 2006

Internet Broadband di Indonesia

Internet untuk seluruh Indonesia—indahnya jika itu terwujud. Meski sebagian besar daerah, khususnya daerah perkotaan, sudah dilengkapi dengan arsitektur yang mendukung akses Internet, tapi koneksi Internet di Tanah Air masih sering membuat penggunanya putus asa—lelet banget!

“Koneksi Internet lelet. Lagi asyik-asyik ndownload program, eh tiba-tiba Internetnya mati. Payah deh!” Begitulah keluhan standar tentang akses Internet di negeri kita.
Ragam layanan akses Internet ditawarkan—mulai dari akses via dial-up sampai yang berbasis broadband. Kebutuhan akses Internet broadband juga semakin tinggi mengikuti peningkatan kebutuhan masyarakat akan akses informasi.

Asymmetric Digital Subscriber Line

Di Indonesia, contoh layanan Internet broadband berbasis teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah Speedy milik Telkom. Juga memanfaat line telepon, layanan ini punya karakteristik yang berbeda dengan layanan dial-up.
ADSL merupakan layanan broadband yang sifatnya fixed, masih mengandalkan kabel. Apa bedanya dengan koneksi dial-up biasa?

Niam Dzikri, Senior Manager Strategic Planning Telkom Multimedia, menjelaskan bahwa pada jenis koneksi yang menggunakan fasilitas dial-up, saluran telepon hanya bisa digunakan untuk melakukan salah satu fungsi—ber-Internet, atau menerima, atau melakukan panggilan telepon keluar saja. Saat ber-Internet, pengguna tidak bisa menggunakan telepon, dan begitu pula sebaliknya.

Dengan teknologi ADSL, akses Internet tidak akan terputus jika pengguna melakukan panggilan telepon keluar atau menerima panggilan telepon masuk. Hal tersebut bisa terjadi karena untuk menggunakan layanan berbasis ADSL, pengguna harus menambah sebuah terminal tambahan yang akan mengatur jalur transmisi data.

Mengilik urusan billing yang selalu dianggap menjadi masalah yang melekat pada layanan Speedy, Niam menjelaskan perbedaan mengenai perbedaan sistem perhitungan biaya pada akses dial-up dan ADSL Telkom. Dijelaskan olehnya, jika biaya koneksi dial-up dihitung berdasarkan lama waktu online, koneksi ADSL dihitung per kilobyte yang digunakan.

Melihat hal tersebut, yang harus diperhatikan oleh para pelanggan Speedy adalah besar file yang di-download-nya. Pelanggan sebaiknya tidak sembarangan men-download file atau konten berukuran raksasa supaya tidak kaget saat membaca tagihan.

Layanan Broadband di Indonesia

Di Indonesia, sudah ada beberapa nama yang menawarkan layanan broadband. Telkom sendiri, sebagai perusahaan penguasa jaringan telpon fixed-line atau PSTN (Public Switched Telephone Network), sudah memiliki layanan berbasis broadband dengan nama Telkom Speedy. Dan awal Juli lalu, Rabu (05/07), Telkom kembali meluncurkan Speedy di 22 kota di Indonesia.

Layanan ini memanfaatkan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), yaitu teknologi komunikasi data yang memungkinkan terjadinya proses transmisi data melalui line telepon. Meski sama dengan koneksi Internet melalui akses dial-up dengan modem—sama-sama memanfaatkan jaringan telepon—namun ADSL menawarkan akses transmisi data yang jauh lebih cepat.

Pengguna ADSL umumnya adalah kalangan konsumen rumahan dan warnet-warnet yang membutuhkan banyak bandwidth untuk mengunduh data seperti konten dan program, atau untuk mengakses layanan Internet gaming.

Selain Telkom, masih ada beberapa perusahaan telekomunikasi yang telah menyediakan akses broadband. IndosatM2 adalah salah satunya. Berbeda dengan Telkom Speedy yang bersifat fixed, layanan IM2 menggunakan teknologi VSAT Digital Video Broadcasting Return Channel System (VSAT DVB-RCS) melalui satelit.Teknologi tersebut sudah mendukung aplikasi tripple-play, yaitu aplikasi-aplikasi yang terdiri atas data, suara, dan video.

XL juga menawarkan layanan akses Internet broadband melalui jalur teresterialnya. Layanan yang ditawarkan oleh XL Business Solution ini juga menawarkan berbagai solusi jaringan mobile, data dan komunikasi, serta wireless e-mail.
Dibandingkan dengan layanan Internet standar, kecepatan akses yang ditawarkan oleh teknologi broadband memang jauh lebih cepat, sayang di Indonesia harganya termasuk mahal.

Sekelumit tentang Broadband

Teknologi broadband (pita lebar) digunakan sebagai salah satu teknologi media transmisi yang mendukung banyak frekuensi—mulai dari frekuensi suara hingga video. Teknologi ini bisa membawa banyak sinyal dengan membagi kapasitasnya (yang sangat besar) ke dalam beberapa kanal bandwidth yang beroperasi pada frekuensi yang spesifik.

Yang diunggulkan dari teknologi ini adalah koneksi data berkecepatan tinggi—500 Kbps atau lebih. Banyak layanan informasi yang meamnfaatkan akses ini, utamanya adalah akses data multimedia berkecepatan tinggi seperti layanan gambar, audio, dan video—termasuk video streaming, video downloading, video telephony, dan video messaging.

Untuk bisa mengakses layanan berbasis teknologi broadband pengguna harus memiliki perangkat yang mendukung teknologi tersebut. Dengan handset yang sesuai misalnya, pengguna bisa memanfaatkan akses broadband wireless untuk mengakses hiburan mobile TV dan mengunduh musik, serta melakukan komunikasi real-time dan memanfaatkan fitur webcam pada handset.

Yang Terbaru: Aplikasi Quadrupple Play

Perkembangan teknologi kian melaju. Aplikasi yang populer saat ini dikenal dengan istilah tripple play, yaitu aplikasi-aplikasi yang mendukung data, suara dan video. Sekarang muncul istilah baru, pengembangan dari tripple play. Istilahnya quadrupple play.

Quadrupple play menonjolkan layanan data, suara, dan video yang terintegrasi dengan akses Internet, jaringan mobile, dan televisi kabel. Jadi, bisa ditebak, isi dari layanan semacam ini akan terfokus pada konten—lahan bisnis industri telekomunikasi masa depan.

(PCplus, Juli 2006)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home