Monday, January 12, 2009

Inacraft 2008, Gudang Budaya dan Kreasi Indonesia

Oleh: Restituta Ajeng Arjanti

Sejak hari pertama dibuka di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (23/4), pameran dagang produk kerajinan terbesar di Indonesia berskala internasional, “Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2008” sudah menyedot banyak pengunjung. Ini membuktikan besarnya perhatian masyarakat terhadap produk-produk kerajinan tangan.

Diminati

Memasuki JCC yang dipadati oleh para perajin dan pengusaha produk kerajinan khas Indonesia kita bak masuk ke dalam sebuah gudang budaya yang kaya seni dan kreativitas. Betapa tidak, beragam kreasi seni yang menarik—dari Sabang sampai Merauke—dipajang di sana. Mulai dari pernak-pernik mungil berharga ringan, makanan asli Indonesia, sampai perhiasan dan produk interior rumah berharga jutaan rupiah dipajang di sana.

Pameran dagang ini memang merupakan ajang promosi para pengusaha kreatif Tanah Air. Perajin batik asal Yogya, Solo, Pekalongan; perajin kerang mutiara Lombok dan Maluku, perajin porselen, kerang mutiara, perak, kulit, keramik, tembikar, dan ukiran kayu; serta masih banyak lagi, menggelar produk dagangan mereka di sana.

Bukan hanya jumlah peserta Inacraft tahun ini yang bisa dibilang “wah”. Pengunjung pameran pun―tak hanya dari Jakarta, tapi juga dari luar kota dan luar negeri―membludag, membuat lorong-lorong tempat berjalan kaki bak gang senggol. Hal itu bisa dimaklumi, “surga budaya” itu hanya digelar selama 5 hari, tanggal 23-27 April 2008. Bisa Anda bayangkan, jika di hari pertama saja pengunjungnya sudah begitu banyak, bagaimana padatnya suasana Inacraft di akhir pekan?

Dilihat dari target pembeli, dibandingkan dengan pameran-pameran lain yang juga sering diadakan (seperti pameran otomotif dan komputer), Inacraft memang menyasar lebih banyak segmen. Anak muda, orang tua, penggemar pernak-pernik unik penghias kamar tidur dan ruang tamu, pecinta kerajinan perak, batik, atau lainnya bisa menikmatinya. Bagi orang-orang yang sekadar ingin window shopping, calon pengusaha kreatif yang ingin mencari inspirasi, atau orang-orang yang memang punya niat menghabiskan uangnya, Inacraft juga menarik untuk disambangi.

Pemerintah Dukung UKM

Inacraft 2008 adalah Inacraft ke-10 yang digelar di Jakarta. Selain bertujuan untuk mendorong pertumbuhan produk kerajinan para pengusaha kecil dan menengah (UKM) untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri, Inacraft juga diadakan untuk mendukung usaha pemerintah dalam menciptakan ekonomi kreatif nasional.

Saat membuka Inacraft 2008, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyemangati para perajin nasional untuk memanfaatkan semua peluang yang ada, serta tetap optimis dan belajar untuk meningkatkan daya saing mereka.

Mendukung pernyataan Mendag, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, “Jika industri kerajinan meningkat, ekonomi kreatif meningkat, ekonomi negara meningkat, sektor riil meningkat, maka pengangguran akan menurun, dan kemiskinan akan menurun.”

Untuk menyemangati para perajin, Presiden memuji produk kerajinan Indonesia yang menurutnya tak kalah dibandingkan dengan negara lain, bahkan lebih baik. Ia menyampaikan, tahun 2007, industri kreatif Tanah Air memberi sumbangan sebesar Rp105 triliun pada pendapatan negara. Pertumbuhannya yang hampir 20 persen berhasil menyerap 5 juta tenaga kerja baru. Sementara, industri perhiasan naik lebih tajam dengan kontribusi nominal kira-kira mencapai Rp9 triliun. Karena itulah, ia mengajak para perajin untuk meningkatkan mutu dan desain produk-produk kerajinannya dengan memadukan seni dan teknologi.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengajak para perajin untuk mengembangkan usaha dan terus berinovasi membuat kerajinan-kerajinan baru agar bisa menciptakan lapangan kerja serta mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Pun ia berpesan agar para perajin tak hanya fokus pada pasar ekspor, tapi juga pasar dalam negeri.

Bicara soal dukungan modal bagi UKM, SBY mengatakan bahwa pemerintah telah mengalirkan dana untuk koperasi, dan para pengusaha kecil bisa memanfaatkan kredit tanpa agunan.

Jika diperhatikan, di Inacraft, dukungan pemerintah ini juga bisa dilihat pada beberapa booth peserta UKM yang mengikuti Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) beberapa perusahaan besar seperti Pertamina, Antam, dan Bank Mandiri. Program kemitraan ini diadakan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil—baik di bidang pemodalan, pelatihan, dan promosi produk.

Apa Anda sempat menyambangi Inacraft 2008? Atau mungkin setelah menonton gelarannya Anda terinspirasi untuk menjadi pengusaha kreatif? Kalau iya, sepertinya Inacraft memang betul efektif untuk mengembangkan pasar kreatif nasional. Setidaknya, dari sana, wacana pengunjung tentang ragam industri kreatif dalam negeri menjadi lebih terbuka.

Wanted: Kreasi Ramah Lingkungan


Isu global warming yang tengah mengemuka juga diangkat dalam pembukaan Inacraft 2008. Kondisi dunia yang kini tengah menghadapi krisis energi dan pangan membuat Presiden SBY mengajak para pelaku industri kreatif untuk menciptakan ekonomi yang peduli lingkungan dengan mengembangkan kreativitas bangsa, serta mengangkat sejarah dan peradaban bangsa.

Ayo kita bicara soal industri ramah lingkungan. Saat ini, sudah ada beberapa contoh industri kreatif ramah lingkungan. Kita ambil industri batik Kampung Wisata Batik Kauman Solo sebagai contoh. Mereka, beserta dengan litbangnya, sudah mengembangkan proses pewarnaan alam untuk diterapkan pada kain—istilahnya natural coloring.

Natural coloring—biasanya dipakai untuk menghasilkan warna batik yang soft—menggunakan bahan pewarna dari alam seperti dari batang pohon, daun, akar, atau buah-buahan. Ketimbang pewarnaan dengan bahan kimia, pewarnaan alami lebih baik karena sampahnya mudah diurai oleh lingkungan.

Sekarang, yang jadi pertanyaan adalah: bukankah menggunakan bahan alami seperti tanam-tanaman juga akan menghabiskan sumber daya alam? Nah, untuk tetap menjadi sahabat lingkungan, tentu akan sangat baik jika para perajin—yang memanfaatkan sumber daya alam apapun untuk produksinya—juga mau “go green” dengan melakukan penanaman pohon.


Artikel ini dibuat untuk QBHeadlines.com.








Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home