Sunday, January 11, 2009

Google, Mantap Masuki Bisnis Advertising

Oleh: Restituta Ajeng Arjanti

Akusisi jawara mesin pencari Google terhadap perusahaan iklan online DoubleClick jadi berita terhangat dalam bisnis internet pekan ini. Harus diakui, akuisisi tersebut dapat memperlancar jalan Google untuk merangkul dunia periklanan digital.

Setelah melalui beberapa tahap tawar-menawar, juga bersaing dengan Microsoft, Google berhasil memenangkan hati DoubleClick dengan penawaran senilai 3,1 miliar dolar AS. Pro dan kontra muncul menyusul keputusan tersebut. Ada banyak pihak yang menyatakan keberatan dan mempermasalahkan kemungkinan Google akan mendapatkan terlalu banyak data mengenai aktivitas online banyak orang. Namun ada juga pendapat positif yang menyatakan bahwa akuisisi tersebut hanya akan menjadi bagian kecil dari beragam bisnis yang Google jalankan.

“DoubleClick membuat Google menjadi pemain yang lebih kredibel di segmen iklan display”, begitu komentar analis industri Greg Sterling dari Sterling Market Intelligence. Satu hal yang pasti dari akusisi ini, DoubleClick akan menjadi aset baru Google yang akan meragamkan bisnisnya.

Ancaman bagi Yahoo dan Microsoft

Akuisisi ini, yang berarti bahwa Google akan mengambil alih perusahaan yang menempatkan miliaran iklan per hari ke ribuan situs web di seluruh dunia, tentu membuat Yahoo dan Microsoft ‘panas’. Bisnis baru Google, tandem dengan Double Click, berpotensi untuk menggeser posisi Yahoo yang juga tercatat sebagai pemain di bisnis advertising. Microsoft sebagai pemain nomor 3 dalam bisnis internet juga pantas untuk merasa terancam. Pasalnya, hingga kini niatnya untuk menguasai Yahoo pun belum mendapat restu lantaran nilai 44,6 miliar dolar AS yang ditawarkan raksasa software tersebut dianggap masih terlalu kecil.

“Google menguasai DoubleClick jelas akan menambah tekanan bagi Microsoft untuk menyelesaikan tawar-menawarnya dengan Yahoo”, kata analis Rob Enderle dari Enderle Group di Silicon Valley. Meski dominasi Google berpotensi untuk semakin besar, European Union berpendapat bahwa hal itu sepertinya tak akan merugikan konsumen.

Potensi dan Rencana Google

Perusahaan investasi JPMorgan memprediksi bahwa pasar advertising akan meningkat dari 20,8 miliar dolar AS tahun ini menjadi 28,6 miliar dolar AS di tahun 2010 mendatang. Dengan begitu, kesempatan Google untuk mendapatkan profit di semen bisnis barunya juga makin besar.

Selama ini, DoubleClick menyediakan layanan yang memungkinkan para web publisher, pemasang iklan online, dan agen periklanan untuk mempromosikan bisnis mereka lewat iklan digital. Ada dua divisi utama dalam perusahaan tersebut. Divisi Dart menyediakan tools dan berbagai layanan untuk penjualan dan pembelian iklan. Sedangkan divisi Performics bertanggung jawab terhadap pemasaran mesin pencari berdasarkan iklan yang dibayarkan per-klik, hal yang selama ini jadi andalan Google.

Dalam blog resmi Google, CEO Eric Schmidt memaparkan sedikit rencananya untuk DubleClick. “Para pembuat iklan iklan dan publisher yang bekerja dengan kami telah lama meminta kami untuk menggabungkan layanan pencarian dan periklanan berbasis konten”. Sepertinya, Google berencana untuk membuat semacam dashboard iklan online bagi para publisher, pemasang, dan agensi iklan menggunakan platform andalan milik DoubleClick.

Dengan masuk ke bisnis advertising, diversifikasi layanan Google juga bertambah. Saat ini, Yahoo mungkin masih menjadi memimpin dunia online advertising, tapi jika Google dapat menyediakan layanan yang lebih mudah untuk diakses, mereka diprediksi akan dapat memimpin bisnis ini.

Tulisan ini dibuat untuk QBHeadlines.com.


Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home